Lihat Semua : infografis

Belajar Sederhana dari Si Klepon


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Ananda Syaifullah /   View : 24.777


Indonesiabaik.id   -   Klepon, salah satu jajanan pasar yang akhir-akhir ini naik daun ternyata punya filosofi yang keren lho SohIB. 

Ternyata, jajanan ini sudah jadi obyek kuliner Nusantara sejak beratus-ratus tahun silam.  Pada hari biasa atau di luar bulan puasa, penganan ini kerap dijajakan sejak subuh dan disebut "Pasar Jajanan Kue Subuh"

Pasalnya, klepon berasal dari Jawa, tapi juga dikenal di Sumatra dan Sulawesi. Bahkan, legenda juga sampai ke Malaysia, yang mereka sebut dengan nama onde-onde. Bahan makanan ini sangat simpel, hanya terdiri dari tepung kanji, daun pandan, dan gula aren atau gula merah. 

Disadur dari indonesia.go.id, mengacu dari kitab bacaan "Belajar dari Makanan Tradisional Jawa" (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ternyata klepon punya makna kesederhanaan.

Kok bisa?

Jadi, kenapa filosofinya demikian karena bahan baku untuk membuat klepon mudah didapat. Contoh saja kelapa, bahan dasar dari hampir semua kuliner Nusantara. 

Selain itu, kesederhanaan bisa kita lihat dari segi cara membuatnya yang terbilang simpel. Bila dikaitkan dengan kehidupan, kesederhanaan adalah perilaku tidak pamer atau enggan menghamburkan kekayaan.

Tahu tidak? Kalau rasa manis dari gula merah di dalam klepon ternyata melambangkan kebaikan hati seseorang walaupun tidak terlihat dari luar. Sedangkan, baluran parut kelapa pada klepon mengingatkan adanya kesabaran untuk mencapai kebahagiaan. Bisa dilihat dari proses sebelum daging kelapa diparut, ada proses yang harus dilalui terlebih dahulu seperti harus membersihkan kulit luar, membuang sabutnya, membuka balok, dan memindahkan airnya.

Sedangkan, warna hijau pada klepon yang berasal dari daun pandan mempunyai makna yaitu kesejahteraan dan kesuburan. Tentu kita bisa melihat camilan ini dalam setiap acara syukuran.

Satu hal, memakan klepon juga ada etikanya. Artinya, makan ini mulut harus mingkem atau mulut tertutup, jangan sembari ngomong. Sebab, jika kita makan klepon dengan mulut terbuka, isi klepon yang cair bisa muncrat keluar dari mulut.

Sebutan klepon di berbagai daerah ternyata berbeda-beda lho, SohIB. Sumatera dan Malaysia, misalnya, mereka menyebut jajanan pasar ini dengan nama Onde-Onde. Bali juga punya kue serupa klepon disebut Jaja Klepon. Bentuknya sedikit beda, tapi eksis dan jadi makanan khas di sana. Lombok punya sebutan sendiri untuk klepon ini yakni disebut Kecerit (muncrat), sedangkan Medan menyebut klepon dengan nama Melaka.

Klepon merupakan salah satu produk yang sering didaftarkan di LPPOM MUI oleh beberapa produsen untuk mendapatkan sertifikat halal MUI. Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa klepon aman dan halal dikonsumsi.



Infografis Terkait