Lihat Semua : infografis

Self-Isolation, Upaya Tekan Penyebaran Covid-19


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Abdurrahman Naufal /   View : 2.853


Indonesiabaik.id   -   Seiring penetapan status pandemi atas wabah corona COVID-19 oleh WHO, semua pihak dituntut lebih mawas diri. Isolasi mandiri menjadi salah satu aturan yang diberlakukan sebagai upaya pencegahan agar virus tak semakin menyebar. Apalagi, sejumlah kasus positif corona tak menunjukkan gejala apapun.

Namun, bagaimana dengan orang yang mengeluh gejala infeksi saluran pernapasan atau jenis sakit tenggorokan yang tergolong ringan (salah satu gejala COVID-19)? Sebenarnya kelompok ini secara volunter atau rekomendasi petugas kesehatan, untuk melakukan isolasi di rumah. 

Pertanyaannya, apa yang harus diperhatikan ketika melakukan isolasi di rumah atau self isolation? 

Isolasi diri di rumah terkait virus korona artinya, tinggal di di dalam rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. Dengan kata lain, tinggal di rumah, tidak pergi kerja, sekolah, atau ke tempat-tempat umum lainnya.

 

Tujuannya jelas, untuk mencegah penularan COVID-19 pada orang lain. Pertanyaannya, kapan perlu melakukan isolasi diri terkait virus corona di rumah? 

  • Jika memiliki gejala COVID-19.

  • Sebelum dites untuk mendeteksi COVID-19.

  • Ketika menunggu hasil tes.

  • Jika memiliki hasil tes positif untuk COVID-19.

 

Self-isolation, Apa yang Harus Dilakukan?

Hal yang perlu ditegaskan, banyak yang harus diperhatikan terkait self isolation terkait gejala corona (sakit tenggorokan ringan) di rumah. Nah, berikut ini tips yang bisa dilakukan: 

  • Ruangan isolasi (pasien) idealnya terpisah dengan anggota keluarga yang lain.

  • Jaga jarak dengan orang sehat minimal 1 atau 2 meter. 

  • Selalu menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus.

  • Terapkan etika batuk dan bersin, menggunakan tisu, langsung buang ke tempat sampah tertutup, dan cuci tangan sampai bersih.

  • Hindari pemakaian barang pribadi bersama. Misalnya, alat makan, alat mandi, linen (pakaian dan kain lainnya), dan lainnya. 

  • Cuci alat makan dengan air dan sabun hingga bersih dan kering. 

  • Tissue, sarung tangan, dan pakaian yang terpakai oleh pasien harus dimasukkan ke wadah linen khusus, dan terpisah. 

  • Cuci pakaian dengan mesin cuci suhu 60–90 derajat Celsius dengan deterjen. 

  • Pembersihan dan desinfektan rutin area yang tersentuh.

  • Batasi jumlah perawat yang merawat pasien, pastikan perawat selalu dalam kondisi sehat.

  • Batasi pengunjung atau membuat daftar yang mengunjung. 

  • Tetap berada di rumah dan dapat di kontak. 

  • Jika harus keluar rumah, gunakan masker, dan hindari menggunakan transportasi umum dan hindari tempat ramai.

  • Buatlah sirkulasi udara dengan baik atau ventilasi ruangan yang baik (buka jendela). 



Infografis Terkait