Indonesiabaik.id - Sampai saat ini penyakit Talasemia (Thalassemia) belum bisa disembuhkan dan beberapa jenis diantaranya memerlukan transfusi darah seumur hidup. Pemerintah dan stake holder berupaya untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang penyakit Talasemia.

Karena itu Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mencanangkan tema nasional “Putuskan Mata Rantai Talasemia Mayor” pada peringatan Hari Talasemia Sedunia 2019. Selain itu, Pemerintah terus mensosialisasikan upaya mencegah deteksi dini penyakit ini dengan mencegah pernikahan atar pembawa sifat Talasemia.

Lalu bagaimana Talasemia dibedakan? Menurut Kemenkes, jenis Talasemia/Thalassemia dibedakan berdasarkan gejalanya. Pertama ada Talasemia Mayor. Umumnya Talasemia Mayor diketahui sejak bayi, dengan gejala antara lain: tampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang membuncit. Pasien ini membutuhkan transfusi darah terus menerus seumur hidupnya, setiap 2-4 pekan sekali

 Jenis yang kedua adalah Talasemia Intermedia, yang biasanya baru terdiagnosis pada anak yang lebih besar, dan biasanya tidak membutuhkan transfusi darah rutin. Kemudian terakhir ada Talasemia minor/trait/pembawa sifat, di mana biasanya tidak bergejala, tampak normal, namun pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang sedikit dibawah normal