Lihat Semua : infografis
Yuk, Jadi Remaja Bebas Anemia!
Dipublikasikan pada one month ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Muhammad Mulyadi / View : 568 |
Indonesiabaik.id — Kita pasti sering mendengar ungkapan, kondisi yang sehat akan melahirkan generasi yang sehat. Untuk itu perlu persiapan yang baik supaya ketika wanita hamil kondisinya sehat optimal.
Kesehatan yang optimal bagi wanita perlu disiapkan jauh sebelum kehamilan. Bahkan, dari sejak remaja harus disiapkan untuk memiliki kebiasaan yang baik di bidang Kesehatan agar menurunkan generasi yang juga sehat. Salah satunya, remaja yang bebas anemia.
Meski bisa menyerang semua orang, dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Salah satu alasannya karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya.
Remaja putri yang menderita anemia ketika jadi ibu hamil berisiko menyebabkan kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), hingga stunting.
Bagaimana Cara Cegah Anemia?
Menurut Kemenkes, pola menstruasi bagi seorang Wanita yang dialami setiap bulan berpotensi menyebabkan para remaja putri mudah mengalami anemia, yaitu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya.
Kondisi ini bisa membuat tubuh lebih mudah lemas dan berbagai kondisi lain, seperti:
-
Penurunan imunitas sehingga lebih rentan terpapar berbagai penyakit infeksi
-
Penurunan konsentrasi belajar di kelas
-
Penurunan prestasi di sekolah
-
Penurunan kebugaran dan produktivitas kerja
Karenanya, pencegahan anemia perlu dilakukan. Salah satunya dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dalam proses pertumbuhan remaja.
TTD
Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat besi dan asam folat yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (Hemoglobin).
Menurut anjuran dari Kemenkes, minum TTD secara teratur bisa dilakukan dengan dosis 1 tablet seminggu sekali atau setara 52 tablet selama setahun.
Selain untuk meminimalisir dampak kesehatan bagi remaja, pemberian TTD juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu, yaitu untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Untuk memaksimalkan penyerapan, jangan minum TTD saat kondisi perut kosong alias konsumsi makanan gizi seimbang sebelum minum TTD, serta diminum dengan air putih.
Jangan minum TTD dengan teh, kopi, atau susu yaa, karena bisa menghambat penyerapan zat besi.
Konsumsi TTD juga akan lebih baik jika dibarengi dengan konsumsi buah-buahan sumber vitamin C seperti jeruk, pepaya, mangga, jambu biji, dll.
Lalu bagaimana jika ada efek samping dari minum TTD? Jangan khawatir! Bila terasa perih di ulu hati, mual, serta tinja berwarna kehitaman, kondisi ini akan berkurang karena tubuh menyesuaikan.