Lihat Semua : infografis
Optimalkan Pencegahan Stunting di Tengah Pandemi
Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 8.104 |
Indonesiabaik.id - Indonesia kini sedang menghadapi perang melawan pandemi Covid-19. Namun, pada saat yang sama, Indonesia juga masih menghadapi tantangan permasalahan gizi buruk, khususnya stunting yang dikhawatirkan akan jadi lebih buruk lagi akibat pandemi Covid-19 ini.
Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019 bahkan menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai 27,67 persen. Artinya, setiap 10 anak Indonesia, ada 3 orang di antaranya yang mengalami stunting. Angka ini juga masih di atas batas yang disyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20 persen.
Pencegahan Stunting di Tengah Pandemi
Seperti yang kita ketahui bersama, beberapa penyebab yang mendasari terjadinya masalah gizi adalah ketersediaan/akses pangan baik di tingkat masyarakat maupun di tingkat keluarga serta faktor ekonomi. Pada masa pandemi Covid-19 ini, pelayanan gizi lebih diprioritaskan kepada kelompok balita dan ibu hamil serta menyusui yang berisiko.
Pelayanan gizi tersebut antara lain meliputi:Promosi dan dukungan menyusui, Kampanye gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat, Edukasi dan konseling pada masa Covid-19 tetap harus dilakukan dengan memanfaatkan media seperti telepon, SMS atau WhatsApp group, media cetak dan media sosial, untuk menyampaikan pesan kesehatan dan gizi. Kegiatan inidapat melibatkan semua sektor dan mitra pembanguna, Prioritaskan layanan pada balita gizi kurang dan gizi buruk difasilitas pelayanan kesehatan atau melalui kunjungan rumah, Pemberian makanan tambahan bagi balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil KEK, Pemberian suplementasi gizi dan mengawasi donasi/pemberian susu formula.