Lihat Semua : infografis

Jejak Antraks Pada Manusia Di Indonesia


Dipublikasikan pada 9 months ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Irfan Nur Rahman /   View : 4.720


Indonesiabaik.id - Penyakit antraks kini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan dan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah ada warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia usai memakan daging sapi yang positif terjangkit antraks.

Apa Itu Antraks?

Antraks (Anthrax) merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya serta dapat menular ke manusia.

Bakteri penyebab antraks, apabila terpapar udara, akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia termasuk desinfektan tertentu dan dapat bertahan selama puluhan tahun di dalam tanah.

Bagaimana Gejala Antraks pada Manusia?

Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. Biasanya, pada manusia, antraks akan menyerang bagian tubuh tertentu seperti kulit, saluran pencernaan dan paru-paru.

Dikutip dari laman Balai Besar Veteriner Wates Kementerian Pertanian, tanda antraks pada manusia berbeda-beda tergantung bagian tubuh yang diserang antraks.

  1. Gejala antraks kulit 
  • Demam
  • Lemas
  • Mual
  • Ruam
  • Benjolan kemerahan pada kulit yang disertai perih dan gatal dan pada bagian tengah berwarna kehitaman
  • Di sekitar kulit yang terinfeksi juga umum terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.
  1. Gejala antraks saluran pencernaan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare yang kadang disertai darah
  1. Gejala antraks saluran pernapasan
  • Rasa sakit atau radang pada tenggorokan
  • Sesak pada bagian dada
  • Kesulitan bernapas

 

Pengobatan dan Pencegahan Antraks

Antraks pada manusia dapat diobati dengan pemberian antiobiotik seperti ciprofloxacin dan doxycycline dan disertai dengan antitoksin. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk:

  • Membeli dan mengonsumsi daging yang disembelih di rumah potong hewan (RPH) resmi.
  • Konsumsilah daging hewan yang sehat dan dimasak hingga matang sempurna.
  • Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah mengolah (memasak) produk hewan.
  • Segera melapor ke petugas peternakan atau kesehatan hewan/Pusat Kesehatan Hewan apabila menemukan hewan ternak sakit atau mati mendadak.
  • Tidak membawa hewan sakit keluar dari wilayahnya, agar tidak menyebarkan penyakit ke wilayah lain.
  • Segera cuci tangan pakai sabun dan desinfektan bila secara tidak sengaja telah melakukan kontak dengan hewan sakit/mati.
  • Tidak diperkenankan menyembelih apalagi mengonsumsi daging yang berasal dari hewan sakit (terutama bila hewan telah menunjukkan tanda terserang penyakit Antraks).


Infografis Terkait