Lihat Semua : videografis

Meski Pandemi, Target Investasi Terlampaui


Dipublikasikan pada 3 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah /   View : 1.888

indonesiabaik.id - Investasi pada 2020 mencapai Rp826,3 triliun, melampaui target dari Rp817,2 triliun.

Realisasi Investasi 2020

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat terjadinya kenaikan realisasi investasi di sepanjang 2020 sebesar 10,1 persen atau sekitar Rp 9 triliun dari target investasi. Capaian itu mendorong penyerapan tenaga kerja pada 2020 sebanyak 1,15 juta orang.

PMA dan PMDN Berimbang

Adapun dari investasi itu, terdiri dari PMA (Investasi Asing) 48,9 persen dan PMDN (Investasi Dalam Negeri) 50,1 persen. Realisasi keduanya, baik PMDN maupun PMA terbilang berimbang jika dibanding tahun sebelumnya.

"Ini mungkin dalam sejarah belum pernah terjadi, sangat berimbang. Sedikit saya mengatakan, di era pandemi COVID-19 peran PMDN sangat luar biasa sekali, jadi kita tidak bisa membeda-bedakan antara PMA yang diperioritaskan daripada PMDN. Enggak lagi, karena PMDN cukup luar biasa, mereka sebagai benteng ketahanan terhadap realisasi investasi di era pandemi,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1/2021).

Investasi Merata, Tak Hanya Jawa Sentris

Tak hanya itu capaian baik itu, investasi di Indonesia diketahui juga sudah tidak lagi hanya Jawa Sentris namun merata kepada luar Jawa. Data BKPM menunjukkan, investasi pada 2019 ke 2020, untuk Jawa dari 53,7 persen menjadi 49,5 persen, sementara luar Jawa dari 46,3 persen menjadi 50,5 persen.

Bahlil Lahadalia mengatakan pemerataan ini merupakan sebuah bukti bahwa investor baik dari dalam maupun luar negeri tidak lagi menjadikan Jawa satu-satunya alternatif untuk menanamkan investasinya. Ini penting, imbuhnya, sekarang sudah mulai merata ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sektor Realisasi Investasi

Adapun sektor yang paling banyak mendapat dana di masa pandemi ini justru industri transportasi, gudang dan telekomunikasi yakni sebesar Rp144,8 triliun. Kemudian sektor listrik, gas dan air sebesar Rp102 triliun. Sektor industri logam dasar, barang logam dan mesin serta perlatannya mencapai Rp94,8 triliun. Terakhir, sektor perumahan dan kawasan industri dan perkantoran Rp76,4 triliun.



Videografis Terkait