Lihat Semua : videografis

KRI Nanggala-402 Tidak Kelebihan Muatan


Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah /   View : 1.035

indonesiabaik.id - TNI AL meluruskan sejumlah informasi tidak benar soal tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402, agar masyarakat tidak termakan hoaks yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya.

Hindari Berita Simpang Siur

Dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021), TNI AL melalui Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAL Laksamana Muda Muhammad Ali membantah dugaan yang menyebut kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam karena kelebihan muatan.

"Menanggapi beberapa pengamat, media yang menyampaikan bahwa kapal selam KRI Nanggala ini kelebihan muatan atau kelebihan personel pengawak, ini sama sekali tidak benar dan berdasar," kata Ali.

TNI Angkatan Laut meminta semua pihak tidak menyampaikan informasi simpang siur soal kapal selam KRI Nanggala 402. Sehingga informasi tidak benar disebut jangan sampai dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

Bantah Dugaan Kelebihan Muatan

TNI AL menegaskan, sebelum latihan dilakukan sudah dipersiapkan matang melewati tahapan perawatan dan pemeliharaan kapal serta pelatihan personel.

Ali menyebut, saat menjalankan tugas penyusupan, kapal sudah biasa mengangkut 50 personel awak kapal ditambah satu regu pasukan khusus beranggotakan tujuh orang personel. Sehingga kapal selam mampu mengangkut 57 awak. Sementara, saat KRI Nanggala-402 tenggelam di dalamnya hanya memuat 53 awak.

Tak hanya itu, saat itu KRI Nanggala-402 hanya membawa tiga buah torpedo. Padahal, kapal selam itu didesain membawa 8 torpedo. Adapun satu buah torpedo beratnya mencapai 2 ton. KRI Nanggala-402 juga dusebutkan masih layak digunakan hingga September 2022.

"Jadi pernyataan yang menyampaikan bahwa kapal selam ini kelebihan muatan sama sekali tidak berdasar dan mungkin belum berpengalaman," tegas Ali.

Dugaan Hanya Bisa Angkut 33 Awak

Terkait adanya pernyataan bahwa KRI Nanggala hanya bisa mengangkut 33 personel, menurut Ali, angka 33 itu adalah jumlah tempat tidur KRI Nanggala-402. Sementara di KRI Nanggala-402 saat tenggelam ada 53 awak. Mereka juga terbagi tiga sif. Oleh karena itu, jumlah tempat tidurnya berjumlah 33.

"Dibuat dari Jerman memang 33 tempat tidur. Sedangkan jenis kapal selam 209 ada berbagai jenis," katanya.

Bantah Dugaan Ditembak Kapal Lain

Informasi simpang siur bertambah soal dugaan ditembak kapal asing, Ali lagi-lagi menegaskan, TNI AL mengerahkan banyak kapal lain untuk memantau proses latihan. Sehingga, pada saat kejadian jelas banyak kapal lain di atas permukaan yang tentu bisa melihat atau merasakan keberadaan kapal lain dari sistem sonar.

Atau yang paling mudah, kata Ali, tak perlu menggunakan alat jika memang Nanggala diledakkan kapal asing, tentu kejadian itu bisa terlihat dengan mata telanjang.

"Kalau ada ledakan pasti terdengar oleh sonar bahkan oleh telinga, mata itu pasti akan terlihat bahwa air itu akan naik ke atas sedikit jadi tidak ada ledakan pada saat kejadian itu," tegas Ali.



Videografis Terkait