Lihat Semua : infografis

Gugurnya 53 Prajurit Terbaik Hiu Kencana


Dipublikasikan pada 2 years ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Rosi Oktari / Desain : Ananda Syaifullah /   View : 1.484


indonesiabaik.id - Kapal selam KRI Nanggala-502 kini berada dalam eternal patrol atau dalam patroli abadi, yakni kondisi suatu kapal yang tidak kembali lagi.

Berawal Kegiatan Latihan

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 diawali ketika kapal selam buatan Jerman ini mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021.

Sesuai dalam rencana, kapal melakukan latihan tembak torpedo pada Rabu (22/4/2021) dini hari di perairan Bali utara.

Latihan dilakukan oleh 53 prajurit TNI AL dalam muatan kapal tersebut. Sesuai prosedur, dalam proses latihan penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak yang di dalamnya ada Kopaska. Tim sea rider penjejak ini berfungsi untuk mengikuti jika nantinya torpedo meluncur. Latihan dimulai pukul 02.30 WITA dengan estimasi muncul kembali ke permukaan pukul 05.15 WITA.

Pada pukul 03.00 WITA, persiapan menembak dilakukan dengan kapal selam meminta izin menyelam pada kedalaman 13 meter. Saat itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim dalam jarak 50 meter. Sekitar 03.30 WITA, torpedo sudah siap meluncur.

Selanjutnya, pada pukul 03.46 WITA, sea rider penjejak memonitor periskop dan lampu pengenal. Adpun periskop yang seharusnya tetap muncul, justru tidak terlihat di permukaan. Saat akan otorisasi penembakan Torpedo, pemanggilan terus dilakukan, namun tak ada respon.

Pada 04.17 WITA, diterbangkan helikopter dari KRI I Gusti Ngurah Rai untuk mendeteksi visual dan hasil ternyata nihil. Berlanjut hingga sampai pukul 04.25 WITA, komunikasi sudah terputus.

Fase Sublook

Di hari yang sama, pada pukul 05.15 WITA, sesudai prosedur tim melakukan prosedur sublook yakni aksi yang dilaksakan jika kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan.

Fase Submiss

Masih di hari yang sama, setelah tiga jam pencarian, prosedur berganti menjadi submiss yakni status kapal selam hilang. KRI Nanggala-402 dinyatakan submiss pada 06.46 WITA. Semua pihak dari berbagai unsur melakukan proses pencarian KRI Nanggala-402.

Dari unsur TNI AL sendiri diterjukan 16 KRI, 5 Pesud dan KRI Rigel-933 untuk lakukan pendeteksian. Unsur lain dalam negeri pun ikut membantu di antaranya 4 kapal Baharkam Polri, 2 kapal Basarnas, 1 kapal Bakamla. Tak hanya kekuatan dalam negeri, sejumlah bantuan  dari luar negeri pun berdatangan membantu pencarian yaitu HMS Ballarat (Australia), Kapal rescue MV. Mega Bhakti (Malaysia), Kapal rescue MV. Swift Rescue (Singapura) hingga Pesawat P-8 Poseidon (Amerika Serikat).

Fase Subsunk

Hampir selama empat hari hingga 24 April 2021, tim gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi sekitar hilangnya KRI Nanggala-402. Pencarian dipersempit di area tumpahan minyak dan adanya tanda kemagnetan cukup besar di utara Celukan Bawang.

Di titik-titik itu, petugas menemukan sejumlah benda yang merupakan bagian dari KRI Nanggala-402.

Fase Subsunk

Akhirnya Sabtu, 24 April 2021 sekitar 17.00 WITA, berdasar temuan serpihan itu maka menjadi bukti otentik dan kapal selam dinyatakan subsunk atau tenggelam.

KRI Nanggala-402 Ditemukan

Sekitar lokasi posisi jatuh atau saat tenggelamnya pada kedalaman 838 meter, sementara peralatan KRI Rigel hanya mampu 800 meter. Sehingga, pendeteksian dilanjutkan oleh MV. Swift Rescue kapal bantuan Singapura. Benda tersebut diidentifikasi MV. Swift Rescue pada 07.37 WITA, yang menurunkan ROV menindak lanjuti kontak bawah laut yang diberikan KRI Rigel-933.

Pukul 09.04 WITA, ROV mendapatkan kontak visual terletak pada  koordinat 07° 48` 56`` S - 114° 51' 20" T tepat dari datum kurang lebih 1500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter terdapat bagian-bagian KRI Nanggala-402. 

Prajurit Dinyatakan Gugur

Setelah kapal ROV milik Singapura menangkap kontak visual bagian dari badan kapal lalu mendapatkan penemuan bagian kapal KRI Nanggala-402. Bagian kapal itu antara lain kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, lainnya yang termasuk adalah baju keselamatan awak kapal NK-11.

Penemuan ini semakin menguatkan bukti bahwa KRI Nanggala 402 tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur. Sebab, penemuan menyebutkan kapal selam ditemukan dalam kondisi terbelah menjadi 3 bagian. Per Minggu sore, 25 April 2021, 53 prajurit dinyatakan gugur.

"Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," tegas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Pada Senin, 26 April 2021, negara menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi yang terjadi dan akan memberikan penghargaan pangkat 1 tingkat lebih tinggi serta Bintang Jasa Jalasena bagi prajurit tersebut. Tak hanya itu, jaminan pendidikan hingga jenjang S1 bagi anak prajurit juga diberikan sebagai bentuk kehadiran negara untuk para pengabdi setia negara.



Infografis Terkait