Lihat Semua : infografis
Ekspor Kakao Indonesia Mendunia
Dipublikasikan pada one year ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Yuli Nurhanisah / Desain : Chyntia Devina / View : 10.638 |
Indonesiabaik.id - Kakao Indonesia menjadi salah satu komoditas yang dilirik di pasar perdagangan internasional. Menariknya, bahan baku pembuat coklat asal Indonesia ini bahkan sangat diminati oleh sejumlah negara maju.
Ekspor Kakao Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor kakao dan olahannya dari Indonesia sebesar US$1,21 miliar. Nilai tersebut turun 2,92% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$1,24 miliar. Melihat trennya, ekspor kakao bergerak fluktuatif dalam sedekade terakhir.
Pada tahun 2017 total volume ekspor mencapai 354,88 ribu ton dengan total nilai sebesar US$ 1,12 milyar, naik menjadi 380,83 ribu ton pada tahun 2018 dengan total nilai sebesar US$ 1,24 milyar. Untuk tahun 2019 total ekspor mengalami penurunan sebesar 5,87 persen menjadi 358,48 ribu ton dibanding tahun 2018.
Pada tahun 2020 total volume ekspor naik menjadi 377,85 ribu ton dengan total nilai sebesar US$ 1,24 milyar, naik menjadi 382,71 ribu ton pada tahun 2021 dengan total nilai sebesar US$ 1,21 milyar.
Negara Ekspor Kakao Indonesia
Produksi kakao Indonesia sebagian besar diekspor ke mancanegara dan sisanya dipasarkan di dalam negeri. Ekspor kakao Indonesia menjangkau lima benua yaitu Asia, Amerika, Eropa, Afrika, dan Australia dengan pangsa utama di Asia.
Volume ekspor ke Malaysia mencapai 55,91 ribu ton atau 14,61 persen dari total volume ekspor kakao Indonesia dengan nilai US$ 132,57 juta. Peringkat kedua adalah China, dengan volume ekspor sebesar 51,76 ribu ton atau 13,52 persen dari total volume kakao Indonesia dengan nilai US$ 135,85 juta.
Peringkat ketiga adalah India, dengan volume ekspor sebesar 50,38 ribu ton atau 13,17 persen dari total volume ekspor kakao Indonesia dengan nilai US$ 151,97 juta. Peringkat keempat adalah Amerika dengan volume ekspor 47,00 ribu ton atau sekitar 12,28 persen dari total volume kakao Indonesia dengan nilai US$ 215,91 juta.
Peringkat kelima adalah Filipina dengan volume ekspor 20,44 ribu ton atau 5,34 persen dari total volume ekspor kakao dengan nilai US$ 46,92 juta.