Lihat Semua : artikel

Kebebasan Berpendapat dalam Generasi Z: Suara dan Tantangan Masa Kini


Dipublikasikan pada 2 months ago , Redaktur: Andrean W. Finaka, Riset : Redaksi SohIB / Desain : Redaksi SohIB /   View : 281

Generasi Z, atau yang akrab disapa Gen Z, tumbuh di era digital yang serba cepat. Internet dan media sosial bukan lagi hal baru, melainkan bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Hal ini membentuk cara mereka berinteraksi, belajar, dan tentu saja, berpendapat. Kebebasan berpendapat bagi Gen Z bukan sekadar hak, tetapi juga identitas. Namun, kebebasan ini hadir bersama tantangan-tantangan baru yang belum pernah dihadapi generasi sebelumnya.

Dalam artikel ini, mari kita bahas bersama-sama apa aja sih tantangan berpendapat di masa kini yang biasanya ditarasakan oleh Gen Z, berikut diantaranya:

  1. Banyak Informasi Palsu

Di zaman yang serba cepat ini, banyak sekali informasi palsu menyebar yang bisa memengaruhi pandangan mereka tentang isu penting, bahkan menyebabkan polarisasi dan konflik SohIB. Untuk itu, penting bagi Gen Z sebelum menyampaikan pendapatnya punya kemampuan berpikir kritis supaya bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang salah, sehingga apa yang generasi Z sampaikan adalah sesuatu yang benar faktanya, SohIB.

  1. Rawan Terkena Cyber Bullyng

SohIB, ujaran kebencian adalah ekspresi yang merendahkan individu atau kelompok berdasarkan ras, agama, gender, orientasi seksual, atau identitas lainnya. Di era digital ini ujaran kebencian dan cyber bullyng atau perundungan melalui media digital sangat sering kali terjadi menimpa para pengguna media sosial saat posting sesuatu atau menyampaikan pendapat. Kebebasan berpendapat sering disalahgunakan untuk hal ini, yang dapat berdampak serius bagi Gen Z, seperti trauma, depresi, kecemasan, hingga bunuh diri. Oleh karena itu, Gen Z harus sadar etika digital dan mampu melaporkan tindakan negatif. Penting agar saat menyampaikan pendapat, kita tetap menghormati orang lain dan menghindari perilaku yang merugikan.

  1. Sering Kali di Anggap Melanggar Hukum

SohIB, di era sekarang, banyak Gen Z merasa cemas dan takut dihukum jika menyampaikan pendapat yang dianggap kontroversial atau berbeda dari pandangan mayoritas. Pergeseran budaya yang semakin menekankan keadilan sosial membuat Gen Z lebih berhati-hati dalam berbicara, SohIB. Generasi Gen Z sering kali khawatir jika pendapatnya disalahpahami atau dianggap tidak sensitif terhadap isu-isu tertentu, sehingga sering kali memilih untuk diam atau menghindari pernyataan yang berisiko.

Sebagai generasi yang hidup di era digital yang penuh dengan informasi, tantangan dalam menyampaikan pendapat bagi Gen Z memang tak bisa dianggap remeh, SohIB. Meskipun memiliki kebebasan berpendapat yang lebih luas, mereka harus mampu memilah dan memilih informasi dengan bijak, menjaga etika digital, serta mengatasi rasa takut akan konsekuensi dari pendapat yang mereka sampaikan. Di tengah segala tantangan tersebut, penting bagi Gen Z untuk terus mengembangkan sikap kritis, percaya diri, dan menghargai perbedaan, agar kebebasan berpendapat mereka tetap menjadi kekuatan positif untuk masa depan, SohIB.